Menjadi Satu Dalam Detik Segmen 6 Tamat

Menjadi Satu Dalam Detik Segmen 6 Tamat - Akhirnya kita sampai di penghujung naskah drama terbaru yang berjudul "satu dalam detik" ini. Beberapa pertemuan terakhir kita telah membaca babak demi babak dari naskah tersebut.

Naskah yang berisi tema remaja sekolah ini memang memiliki cerita menarik, lucu dan cukup menghibur.


Selain itu, adanya naskah drama atau naskah teater ini juga selain dijadikan hiburan bisa dijadikan bahan belajar.

Kita bisa belajar membuat naskah sendiri dengan memperhatikan naskah ini sebagai contoh. Bahkan bisa juga kita melakukan analisa atau analisis agar kita lebih paham mengenai seluk beluk drama pementasan.

Setelah naskah drama berjudul "satu dalam detik" ini selesai maka kita akan lanjutkan memperbanyak referensi kita dengan membaca lagi beberapa karya lain yang tak kalah seru dan tak kalah dari yang ini.

Akan ada banyak koleksi, diantaranya ada naskah untuk 3 orang, ada untuk 4 pemain, 5 orang pemain dan banyak lagi lainnya bahkan sampai yang para pemainnya banyak sekalipun juga ada.

(sekmen ke 6). 
Keesokan harinya suasana kelas tidak jauh berbeda dari sebelumnya. Akan tetapi suasana menjadi berubah setelah seorang siswa mengakui kejujurannya.

( Di kelas )

Destra : (menepuk bahu Fadia) “Fad, Sri” Sri dan Fadia : (berbalik badan) “ya?”

Sri dan Fadia : “kita berteman saja ya”

Destra : “Fad, terimakasih ya sudah mengerti perasaan aku”

Fadia : “loh ko kesitu situ? Ooh rupanya kamu suka sama Sri.. ciyee. Jujur aja kali, kita kan teman. Ya kan?” (tersenyum)

Destra : “teman? Hmm..iya” (tersenyum)

Sri : “Des, kita itu semuanya teman. Kamu boleh berteman sama siapa aja kok. Enggak ada hukum yang melarang, ya kan?”

Destra : “iya. Terimakasih ya semua. Sekarang aku sadar” (tersenyum)

Semua murid telah duduk di bangku masing-masing. Tiba-tiba, datang bu Tia..

Bu Tia : “ibu Cuma mau kasih tau, kalau besok ibu gak masuk soalnya ibu ada kepentingan. Jadi besok kalian libur.

Murid : ya jelas libur lah bu, kan besok hari minggu ?
Bu Tia : (tertawa) 

Murid : “Horeee!!”

Semuanya telah menjadi satu dalam detik. Musuh menjadi teman, pacar menjadi teman, dan teman akan selamanya menjadi teman. Dalam detik, kita dapat menyatukan dan mempererat tali pertemanan.

Kita semua teman, teman sekelas, teman sepermainan, maupun teman se-Dunia.Salam pertemanan dari kita semua dan untuk kita semua.

TAMAT

Kumpulan Contoh Naskah Drama Maulid Nabi

Mendekati perayaan dalam banyak juga rekan pelajar yang mencari contoh untuk beberapa drama tentang maulid nabi. Maka dari itu tidak lupa kita siapkan juga teks tersebut untuk tambahan referensi. Sama dengan teks drama lainnya, bedanya adalah ceritanya lebih kental dengan suasana religi.


Tema yang diambil dalam naskah drama ini adalah seputar perayaan hari besar islam yaitu peringatan maulid nabi besar Muhammad SAW. Mungkin gambaran kisah yang akan diangkat sudah bisa ditebak. 

Naskah Drama Cerita Asal Usul Danau Toba

Naskah Drama Cerita Asal Usul Danau Toba - berbicara mengenai asal muasal tentu saja akan sangat dekat dengan kisah yang ada turun temurun di masyarakat. Salah satu kisah seperti itu adalah cerita tentang awal mula terjadinya sebuah danau yang sudah cukup terkenal yaitu danau toba. Anda tahu bukan danau yang satu ini, pasti dong.


Pastinya, karena kita berbicara mengenai danau toba maka naskah teks drama ini pasti akan berisi kisah tersebut. 

Ya, naskah drama 3 orang pemain ini memang secara khusus dikembangkan dari kisah cerita rakyat tersebut. 

Tujuannya tentu hanya untuk bahan referensi dan media pembelajaran bagi adik-adik pelajar yang sedang belajar drama.

Karena hanya terdiri dari 3 orang pemain maka naskah ini bisa dikatakan cukup pendek. Tetapi meski begitu, naskah ini juga dapat dikembangkan lebih jauh dan disesuaikan lagi dengan kebutuhan rekan pelajar semua. 

Misalnya, jika ingin, naskah ini juga bisa dibuat lucu dan lebih menarik. Agar lebih jelas silahkan baca langsung drama berikut.

Cerita Asal Mula Danau Toba
Naskah Drama 3 Orang Pemain

Para Tokoh Pemain
1) Petani 
2) Ikan 
3) Anak

Di wilayah Sumatera hiduplah seorang petani yang sangat rajin bekerja. Ia hidup sendiri sebatang kara. 

Pada suatu hari petani tersebut pergi ke sungai di dekat tempat tinggalnya, ia bermaksud mencari ikan untuk lauknya hari ini. 

Dengan hanya berbekal sebuah kail, umpan dan tempat ikan, ia pun langsung menuju ke sungai. Setelah sesampainya di sungai, petani tersebut langsung melemparkan kailnya. Sambil menunggu kailnya dimakan ikan, petani tersebut berdoa,

Petani : “Ya Alloh, semoga aku dapat ikan banyak hari ini, untuku makan siang nanti dan juga sore hari”.

Beberapa saat setelah berdoa, kail yang dilemparkannya tadi nampak bergoyang-goyang. Ia segera menarik kailnya. Petani tersebut sangat senang sekali, karena ikan yang didapatkannya sangat besar dan cantik sekali.

Setelah beberapa saat memandangi ikan hasil tangkapannya, petani itu sangat terkejut. Ternyata ikan yang ditangkapnya itu bisa berbicara. 

Ikan : “Tolong jangan makan aku”.
Petani:”Kau ikan bagaimana bisa kau bicara”.
Ikan:”Itu bisa aku ceritakan asalkan kau tidak memakanku”.

Tanpa banyak Tanya, ikan tangkapannya itu langsung dikembalikan ke dalam air lagi. Setelah mengembalikan ikan ke dalam air, petani itu bertambah terkejut, karena tiba-tiba ikan tersebut berubah menjadi seorang wanita yang sangat cantik.

Petani :”Siapa kau?”
Ikan : “Aku adalah seorang putri yang dikutuk menjadi ikan”.
Petani : #$@*
Ikan : “Terimakasih kau telah membebaskanku, sebagai imbalanya aku bersedia untuk kau jadikan istri”.

Petani : “Aku setuju”.
Ikan : “Tapi ada satu syarat”. 
Petani : “Apa itu?”

Ikan : “Kau tidak boleh menceritakan kepada siapapun tentang asal usulku. Jika kau melanggarnya akan terjadi peteka yang dahsyat”.

Petani : “Baiklah kalau cuma itu syarat yang kau berikan kepadaku, aku akan memenuhi syarat itu untukmu”.

Setelah beberapa lama mereka menikah, sepasang suami istri akhirnya melahirkan seorang bayi laki-laki. Anak mereka tumbuh menjadi anak yang sangat tampan dan kuat, tetapi ada kebiasaan yang membuat heran semua orang. 

Anak tersebut selalu merasa lapar, dan tidak pernah merasa kenyang. Semua jatah makanan dilahapnya tanpa sisa.

Anak:”Ayah, ibu, aku lapar sekali tolong berikan makanan kepadaku”.
Ayah:”Bukannya kau baru makan nak”.
Ibu:”Jatah ibu kan sudah kau makan juga nak”.

Hingga suatu hari anak petani tersebut mendapat tugas dari ibunya untuk mengantarkan makanan dan minuman ke sawah di mana ayahnya sedang bekerja. 

Ibu (yang tidak lain adalah putri ikan) :”Anakku, maukah kamu mengantarkan makanan ini ke sawah dimana ayahmu sedang bekerja”.
Anak :”Iya bu”.

Tetapi tugasnya tidak dipenuhinya. Semua makanan telah dilahab habis olehnya, dan setelah itu dia tertidur di sebuah gubug.

Pak tani menunggu kedatangan anaknya, sambil menahan haus dan lapar. Karena tidak tahan menahan lapar, maka ia langsung pulang ke rumah. 

Di tengah perjalanan pulang, pak tani melihat anaknya sedang tidur di gubug. Petani tersebut langsung membangunkannya.

Petani : “Hay …! Bangun(Mengoyangkan badan anaknya dengan kedua tangannya)”.


Setelah anaknya terbangun, petani itu langsung menanyakan makanannya. Ternyata makananya sudah habis dimakan oleh anaknya. 

Petani : “Mana makan siang ayah yang dititipkan ibumu ..?”.
Anak : “Sudah habis ku makan yah”. 

Dengan nada tinggi petani itu langsung memarahi anaknya. Yang mengatakan bahwa dia anak ikan. Petani telah mengucapkan kata pantangan dari istrinya.

Petani :”Apa..! mengapa kau memakanya!, kau tidak tahu ayah dari tadi menunggumu sambil menahan lapar dan haus, sekarang malah jatah makan ayah kau makan, dasar anak ikan.!”.

Setelah petani mengucapkan kata-kata tersebut, seketika itu juga anak dan istrinya hilang lenyap tanpa bekas dan jejak. Dari bekas injakan kakinya, tiba-tiba menyemburlah air yang sangat deras. 

Air meluap sangat tinggi dan luas sehingga membentuk sebuah telaga. Dan akhirnya membentuk sebuah danau. Danau itu akhirnya dikenal dengan nama Danau Toba.

---Tamat---

Teks Naskah Drama 8 Orang Pemain Kelana Sakti, 2 Cewek 6 Cowok

Contoh Teks Naskah Drama 8 Orang Pemain Kelana Sakti - niatnya sih ingin menyusun atau membuat sendiri sebuah teks atau naskah untuk pementasan drama di sekolah. Nah, berhubung belum begitu paham bagaimana membuat naskah cerita yang bagus dan baik maka tidak salah kalau mencari contohnya lebih dulu.


Di situs contohcerita.com ini sebenarnya sudah banyak teks drama yang disuguhkan. Namun begitu untuk contoh drama 8 orang pemain mungkin masih sedikit. 

Karena itu kali ini kita tambah lagi sebuah koleksi baru khusus untuk drama dengan jumlah pemain tersebut. Tentu saja, ini hanya untuk contoh saja, nanti bisa dikembangkan lebih jauh.

Drama atau teks drama yang dimaksud adalah sebuah drama yang dikembangkan dari cerita rakyat nusantara. 

Meski dari cerita rakyat namun drama ini bukan yang pemainnya binatang seperti cerita anak. Misalnya, cerita beauty and the beast atau cerita lain yang ada karakter binatangnya, yang ini beda.

Cerita yang diambil adalah "cerita kelana sakti", sebuah cerita rakyat dari Aceh, kalau tidak salah sih. Ceritanya bagus dan memiliki latar cerita pada kehidupan zaman kerajaan gitu. 

Tapi, alur cerita tersebut bisa dikembangkan lebih jauh agar sesuai dengan kebutuhan. Bisa dikembangkan ceritanya atau dikembangkan percakapan atau dialognya.

Cerita Kisah Kelana Sakti
Naskah Drama 8 Orang Pemain

Para Tokoh Pemain
1) Raja Indra Sakti 
2) Permaisuri 
3) Panglima badau 
4) Prajurit
5) Ibu kelana 
6) Ayah kelana 
7) Kakek
8) Kelana

Konon, di Sumatera Utara ada sebuah kerajaan besar bernama Kerajaan Purnama. Kerajaan itu dipimpin oleh Raja Indra Sakti yang adil dan bijaksana. Seluruh rakyatnya hidup makmur dan sejahtera. Di desa keraaan itu hiduplah sepasang suami istri dan putranya yang sudah remaja bernama Kelana Sakti. Kelana Sakti adalah anak yang baik hati dan rajin. Kehidupan mereka pun sangat tenteram.

Suatu hari, tersebar kabar bahwa Raja Indra Sakti sakit keras. Banyak tabib yang didatangkan. Namun, sang Raja masih terbaring lemah. Hari terus berjalan. Kesehatan sang Raja semakin memburuk. Raja menyuruh permaisurinya untuk memanggilkan Panglima Badau.

Raja :”Permaisuriku.. tolong panggilkan panglima badau kesini”.
Permaisuri : “Baik kanda”.

Tak lama, Panglima Badau pun datang dan sang raja mewasiatkan kepadanya untuk menjaga keluarganya dan menggantikan untuk menjadi raja, dan menobatkan sang pangeran menjadi raja kelak kalau sudah dewasa.

Raja : “Panglima..”.
Panglima badau :”Iya baginda raja..”.
Raja : “Aku ingin kau mengantikanku untuk sementara menjadi raja sampai sang pangeran dewasa kelak”.
Panglima badau : “Baik baginda raja”.

Tak lama berselang, sang Raja menghembuskan napasnya yang terakhir.

Permaisuri : “ Suamiku..(menangis tersedu sedu)”.
Panglima badau : “Tabahlah putri, sekarang baginda sudah tenang di sana”.

Kabar kematian sang Raja membuat rakyat Purnama bersedih hati. Seluruh negeri turut berduka. Sejak menjadi raja, Badau suka berfoya-foya. Setiap hari berpesta pora dan bermabuk- mabukan. Badau lupa pada tugasnya sebagai raja. Dan raja badau sangat kejam kepadapenduduknya.Melihat keadaan itu, keluarga raja sangat kecewa.Bahkan dia sering mengutus pasukannya untuk meminta umpeti kepada rakyatnya.

Raja badau:”Wahai perajuritku pergilah ke permukiman warga dan mintalah umpeti hari ini, dan jangan beri ampun rakyat yang tidak mau memberi umpeti, bawa dia padaku”.
Prajurit:”Baik raja”.
Raja badau:”Pergilah”.

Tetapi mereka tidak bisa berbuat apa-apa. Badau yang kejam itu akan memenjarakan siapa saja yang menentangnya.Suatu sore, Kelana Sakti terlihat duduk-duduk bersama ayah dan ibunya. Tiba-tiba datang beberapa prajurit mendatangi rumahnya. Dan menyuruhnya untuk menyerahkan hartanya tapi mereka tetap mempertahankan hartanya.

Prajurit : “(Mengedor pintu) buka pintunya”.
Ibu kelana : “Ada apa sekiranya kalian semua datang ke rumah hamba”.
Prajurit : “Serahkan harta kalian (dengan mendorong ibu kelana sampai terjatuh)”.
Ayah kelana : “Ini harta kami, tidak akan aku serahkan kepada kalian”.

Karena perlawanan orang tua kelana akhirnya orangtoa kelana di bawa ke istana untuk dipenjarakan.
Kelana sangat sedih. Tiba tiba ada seorang kakek yang menolongnya dan tinggal bersamanya. 

Kakek: “Hay anakku jangan bersedih ini hanya sementara kau harus kuat untuk dan kau harus harus bisa membebaskan orangtuamu kelak”.
Kelana: (Hanya meririk dan melihatnya).
Kakek: “Aku akan tinggal bersamamu dan akan aku ajarkan ilmu bela diri dan pengobatan kepadamu agar kau bisa membebaskan orang tuamu”.

Kakek itu mengajari ilmu bela diri dan pengobatan. Sementara itu, kekacauan dan kejahatan di Kerajaan Purnama semakin merajalela, Teks Naskah Drama 8 Orang Pemain Kelana Sakti, 2 Cewek 6 Cowok.

Sebagai pemuda yang mencintai kedamaian, Kelana tidak tega melihat penderitaan rakyat. Dia kemudian mengumpulkan para pemuda di Kerajaan Purnama. Mereka dilatih beladiri dan dibekali strategi berperang oleh kakek itu. 

Setelah melakukan persiapan secukupnya, Kelana dan para pemuda pun menyerang istana. Raja Badau yang kejam itu pun dapat dikalahkan. Keluarga raja dan rakyat Purnama pun menjadi senang, karena mereka tidak diperintah lagi oleh raja yang zalim itu. 

Atas jasa-jasanya tersebut, Kelana diangkat menjadi raja sampai putra Raja Indra Sakti dewasa. Dia memimpin Kerajaan Purnama dengan adil dan bijaksana. Negeri Purnama kembali menjadi kerajaan yang makmur.

---Tamat---

Contoh Naskah Drama Sangku Mriang 8 Orang Pemain Cowok Cewek

Contoh Naskah Drama Sangku Mriang 8 Orang Pemain Cowok Cewek - Melengkapi koleksi teks drama cerita rakyat sebelumnya kali ini kita akan menambah naskah lagi. Naskah drama kali ini khusus untuk delapan orang pemain. Ceritanya diangkat dari kisah cerita rakyat yang ada di nusantara atau lebih tepatnya dari cerita legenda.


Drama 8 orang tersebut diadaptasi dari cerita legenda Sangkuriang. Tapi jangan salah, meski 8 orang namun naskah ini bisa untuk drama 6 orang pemain juga kok. 

Jadi, bagi anda yang sudah pernah mendengar atau membaca cerita legenda tersebut pasti sudah tahu bagaimana kisahnya, benar tidak?

Kalau dilihat dari ceritanya sih cukup menarik namun begitu karena ini merupakan naskah untuk pementasan drama teater maka tidak akan sama percis dengan cerita legenda yang ada. Namun yang pasti inti ceritanya ya tidak berbeda. 

Drama yang satu ini lebih kental dengan nuansa humor dalam menyampaikan inti cerita yang sebenarnya serius dan berbobot. 

Bisa dilihat dari percakapan-percakapan yang ringan, segar, menyentil dan kadang sedikit usil dari para pemain. Seperti apa teks naskah tersebut, mari kita baca di bawah ini.

Teks Drama Sangku Mriang
Dari legenda Sangkuriang

Para pemain drama
1) Dayang Sumbing (Seorang ratu cantik jelita yang baik, cerewet dan usil)
2) Sangku Mriang (Pangeran yang cerdas, humoris, santai, dan sedikit pemarah)
3) Tumo (Anjing peliharaan)
4) Dewa Melasi (Utusan dewa dari langit)
5) Gejrot (Pengawal istana)
6) Ceprot (Pembantu istana) 
7) Pangeran Japrak (Putra mahkota kerajaan tetangga)
8) Aji Koploh (Pemimpin Mahluk gaib)

Di jaman yang tak dikenali, ada seorang ratu yang bernama Dayang Sumbing. Ia memiliki seorang anak laki-laki yang suka berburu dengan nama Sangku Mriang. Anak tersebut sangat suka berburu, hampir setiap hari ia pergi ke hutan.

Dayang Sumbing: Eh…eh…eh, ini mau kemana lagi kamu Nak?
Sangku Mriang: Aduh, Ibunda lagi…. Udah deh, Ibunda jangan bawel and jangan usil lagi kenapa sih….

Dayang Sumbing: Aduh… aduh… putraku sekarang sudah besar ya, sudah pintar ya sekarang, sudah berani menjawab perkataan ibunya…

Sangku Mriang: Tu…kan, panjang deh jadinya ini… Ibuda kenapa sih selalu saja usil dengan urusan aku?

Dayang Sumbing: Eh, pie to kamu ini? Kamu itu kan putra mahkota, sudah besar, sudah berjenggot sebentar lagi menggantikan ibumu ini, sudah waktunya kamu belajar menata negeri. Pasti ini kamu mau berburu lagi, lagi berburu, berburu lagi, tiap hari kerjaan kamu cuma berburu terus toh….

Sangku Mriang: Ya habis mau ngapain Ibunda, mau ngapel enggak punya cewek… ya berburu aja!
Dayang Sumbing: Hust… jadi kamu sudah pengen…
Sangku Mriang: He…he…e… sudahlah Ibunda, aku mau berangkat…

Dayang Sumbing: Eladalah, nanti dulu ibu mu belum selesai bi…
Sangku Mriang: Nanti lagi ya bundaku cantik, bye…bye….
Dayang Sumbing: Eh, awas kamu kalau enggak balik lagi sekarang, ibunda kutuk kamu…
Sangku Mriang: Eits, ibunda ini jangan main-main ya…. Mau punya anak batu!
Dayang Sumbing: Ya enggak sih…
Sangku Mriang: Ya makanya jangan ngomong sembarangan!
Dayang Sumbing: Loh, kok jadi kamu yang marah….!
Sangku Mriang: He…he..he…

Dayang Sumbing: Hari ini kamu temani ibumu ini ke pasar, mau beli jengkol sama petai!
Sangku Mriang: Halah ibunda ini katrok, ratu kok ngajak anaknya beli jengkol sama petai, gak level deh…

Dayang Sumbing: Sudah jangan cerewet. Ini bukan buat ibu, tapi buat jamuan utusan raja sebelah…
Sangku Mriang: Halah, ibunda ngeles aja, ngaku aja hayo…
Dayang Sumbing: Sudah-sudah, jangen cengengesan terus…

Suatu hari, meski tidak direstui sang ibu, Sangku Mriang nekat pergi berburu. Ia pergi ke hutan untuk berburu di teman oleh Tumo, anjing kesayangannya dan satu pengawal istana bernama Gejrot.

Sangku Mriang: Jrot….. ssst… ssst… Jrot…. Woi Jrot…!
Gejrot: I…iya Pangeran, ada apa?
Sangku Mriang: Siapkan peralatan, kita berangkat berburu hari ini…!
Gejrot: Eh…tapi pangeran, bukankah Ratu tidak…
Sangku Mriang: Sudah, ibunda ratu biar aku yang urus! Kamu diam saja.
Gejrot: Tapi pangeran, nanti kualat loh pangeran kalau bantah gusti ratu?
Sangku Mriang: Halah….wes to manut, kamu mau tak kucilkan di kandang wedos, mau kamu!

Gejrot: I..i… ampun pangeran, tidak mau!
Sangku Mriang: Ya sudah, buruan kerjakan!
Gejrot: Baik pangeran…

Merekan pun pergi diam-diam dari pintu belakang untuk berburu. Sesampainya di hutan …

Tumo: Huk…huk…ghuk…
Gejrot: Ssst… diam kamu… kami sudah tahu…
Sangku Mriang: Kijang itu sangat gemuk, pasti dia akan aku tangkap…

Gejrot: Benar pangeran…. 
Sangku Mriang: Jrot, kamu ambil sisi lain, biar aku dan Tumo dari sini…
Gejrot: Baik pangeran… tapi… sepertinya kijang itu masih hamil pangeran, apa tidak kasihan…

Sangku Mriang: Sok tahu kamu…. Sudah sana…!
Tumo: Huk… huk….!
Gejrot: Iya baik-baiklah…
Sangku Mriang: Kamu siap-siap Tumo…

Tumo: (tetap duduk sambil memperhatikan tuannya)
Sangku Mriang: Aku akan memanahnya… Ah, meleset… kejar, lari Tumo kejar buruan kita…
Tumo: (tetap diam saja)
Sangku Mriang: Hei… buruan Tumo, kijang itu sudah lari, dia pasti tidak akan jauh…
Tumo: Uugh…. (tetap tidak beranjak)

Sangku Mriang: Tumo….! Bodoh kamu ya! Kenapa kamu tidak mau mengejar kijang tersebut! Dasar dungu kamu ini!

Tumo: Uuchg….. (beringsut mundur)
Gejrot: Ada apa pangeran, kenapa tidak dikejar?
Sangku Mriang: Ah….sial kamu Tumo! Kamu sudah berani membangkang perintahku sekarang!
Gejrot: Pangeran…. Sabar pangeran, jangan emosi, mari kita cari saja yang lain…

Sangku Mriang: Tidak, semua ini gara-gara anjing tak tahu diri ini! Dia sudah berani membangkang! Pergi kamu dari sini Tumo, jangan ikut aku lagi, aku membebastugaskan kamu dari semua kewajiban! Pergi!

Tumo: (berlari ketakutan menuju hutan)
Gejrot: Pangeran….. pangeran tidak seharusnya mengusir Tumo…
Sangku Mriang: Biar Jrot, biar dia mati disini kelaparan!

Gejrot: Tapi pangeran, bukankah ibu ratu berpesan agar Pangeran menjaga Tumo layaknya ayah pangeran sendiri…

Sangku Mriang: (Diam sambil pergi meninggalkan Gejrot)

Sangku Mriang tidak tahu bahwa Tumo sang anjing tersebut adalah jelmaan sang ayah yang telah meninggal. Sesampainya di istana ia kemudian di marah. Sang ratu menanyakan keberadaan Tumo sang anjing.

Dayang Sumbing: Dari mana saja kamu Nak, seharian ibunda cari!
Sangku Mriang: Diamlah bunda, aku nih lagi kesal!
Dayang Sumbing: Ditanya baik-baik kok malah bentak gitu, kamu ini anak opo to!
Sangku Mriang: Anak gak jelas, ya anak ibunda lah…!
Dayang Sumbing: Heh… dari mana kamu, dari mana kamu, hayo jawab, jawab…!
Sangku Mriang: Dari berburu…!
Gejrot: Iya Paduka, maafkan saya kanjeng ratu, pangeran dan saya baru saja pulang berburu…
Dayang Sumbing: Apa….apa kamu bilang… berburu, terus Tumo dimana, Tumo dimana…..!
Sangku Mriang: Aku buang, aku usir di hutan, dia sudah tidak nurut lagi sama majikan, dia membangkan ibunda…!

Gejrot: Iya gusti, maaf…maaf sekali…
Dayang Sumbing: Diam kamu Gejrot… kamu juga, kenapa kamu tidak bisa mencegah semua ini terjadi!

Gejrot: Maaf kanjeng ratu…
Dayang Sumbing: Maaf…maaf, tiada maaf bagimu! Kamu juga, bodoh…! (memukul kepala Sangku Mriang dengan gayung se-kerasnya)

Sangku Mriang: Au…! Ibunda…tega ibunda pada anak sendiri… (memegang kepalanya yang berdarah)

Gejrot: Ampun gusti ratu, ampun…sudah…sudah, semua ini hamba yang salah…
Sangku Mriang: Ibunda tidak sayang… aku ngambek, aku akan pergi dari istana ini!
Gejrot: Pangeran, tunggu pangeran….

Sang Ratu sangat marah mendengar cerita Sangku Mriang, tanpa sadar ia pun memukul kepala Sangku Mriang dengan gayung hingga berdarah. Meski Dayang Sumbing akhirnya menyesal namun sang putra sudah terlanjur pergi…

Dayang Sumbing: Maafkan ibunda anakku, ibunda benar-benar menyesal… Ya betara yang maha agung, berikanlah selalu kesehatan pada putraku itu dimanapun ia berada… 

Lima tahun kemudian…

Dayang Sumbing: Tanpa terasa, usiaku semakin bertambah, aku sudah semakin reot dan kempot, tapi bagaimana dengan anakku… (Dayang Sumbing berkomat-kamit)

Dewa Melasi: Tidak usah risau Sumbing…. Aku datang sebagai wujud pengabdian dan doamu selama ini…

Dayang Sumbing: Eh…eh… la kamu ini siapa tiba-tiba nongol begitu… tanpa ucap salam lagi…

Dewa Melasi: Ha…ha..ha… bisa saja kamu Sumbing, aku buru-buru… aku Dewa Melasi yang akan memberikan kamu hadiah…

Dayang Sumbing: Hadiah apa, aku tidak ingin hadiah, aku hanya ingin putraku sehat, dan kembali padaku…

Dewa Melasi: Terkabul….!

Dayang Sumbing: Terkabul apa…. Mana…mana… kamu ini loh sebagai Dewa kok bikin kesal saja…!

Dewa Melasi: Sudah…permintaanmu sudah dikabulkan oleh para dewa.. putramu dalam keadaan sehat tak kurang satu kutu apapun… sebentar lagi kamu pasti akan bertemu dengan dia… selain itu, sebagao bonus karena kamu sudah rajin bertapa dan berdoa, kamu aku beri hadiah kecantikan abadi, tidak bisa tua, supaya kamu bisa bertapa lebih rajin… hee.e…e…

Dayang Sumbing: Owalah…iki pie to… aku kan gak minta cantik n awet muda… pie to…
Dewa Melasi: Sudah… tidak bisa ditolak…apa kamu jadi piot keriput dan jelek kayak siput?
Dayang Sumbing: Ya enggak juga sih….
Dewa Melasi: Ya sudah, aku buru-buru… masih ada satu pertapa lagi yang harus aku temui…

Sang Dewa kemudian pergi meninggalkan Dayang Sumbing…Di hutan, Sangku Mriang pun bertapa untuk mendapatkan kesaktian agar dia menjadi lelaki perkasa. Setelah bertapa ia pun mendapatkan giliran bertemu Dewa Melasi.

PERCAKAPAN LUCU TAWAR MENAWAR, MINTA KESAKTIAN AKHIRNYA DI KASIH

Sangku Mriang:
Dewa Melasi: 
Sangku Mriang:
Dewa Melasi: 
Sangku Mriang:
Dewa Melasi: 

Sudah mendapat kesaktian yang mumpuni, Sangku Mriang pun kembali ke kampung halaman. Kerajaan sudah berubah total. Di sana ia bertemu seorang gadis jelita, yang tak lain adalah ibunya. Sangku Mriang jatuh cinta, ia pun melamarnya. Melihat pemuda yang sangat tampan, Dayang Sumbing tak mampu menolak dan menerima pinangan tersebut.

Di saat bersamaan, ada seorang putra raja dari kerajaan sebelah yang juga suka dan ingin melamar Dayang Sumbing. Sangku Mriang dan Pangeran tersebut pun memperebutkan Dayang Sumbing…

PERCAKAPAN KONYOL REBUTAN DAYANG SUMBING

Sangku Mriang:
Pangeran Japrak:
Sangku Mriang:
Pangeran Japrak:

Kalah sakti, Pangeran Japrak pun merelakan sang gadis pujaan untuk Sangku Mriang. Suatu ketika Sangku Mriang hendak berburu. Ia meminta calon istrinya merapikan ikat kepalanya. 

PERCAKAPAN MENEGANGKAN, DAYANG SUMBI AKAL-AKALAN UNTUK MEMBATALKAN LAMARAN ANAKNYA

Dayang Sumbing: Aku akan menikah denganmu dengan dua syarat. Pertama, aku meminta kamu membendung sungai Citarum. Dan kedua, aku minta kamu membuat sebuah sampan besar untuk menyeberang sungai itu. Kedua syarat itu harus sudah dipenuhi sebelum fajar menyingsing.

Sangku Mriang:
Dayang Sumbing:
Sangku Mriang:

Malam itu Sangkuriang melakukan tapa. Dengan kesaktiannya ia mengerahkan mahluk-mahluk gaib untuk membantu menyelesaikan pekerjaan itu. 

Sangku Mriang:
Aji Koploh: 
Sangku Mriang:
Aji Koploh: 

Dayang Sumbi pun diam-diam mengintip pekerjaan tersebut. Begitu pekerjaan itu hampir selesai, Dayang Sumbi memerintahkan pasukannya untuk menggelar kain sutra merah di sebelah timur kota, contoh naskah drama 8 orang pemain cowok dan cewek.

Ketika menyaksikan warna memerah di timur kota, Sangkuriang mengira hari sudah menjelang pagi. Ia pun menghentikan pekerjaannya. Ia sangat marah oleh karena itu berarti ia tidak dapat memenuhi syarat yang diminta Dayang Sumbi.

Dengan kekuatannya, ia menjebol bendungan yang dibuatnya. Terjadilah banjir besar melanda seluruh kota. Ia pun kemudian menendang sampan besar yang dibuatnya. Sampan itu melayang dan jatuh menjadi sebuah gunung yang bernama "Tangkuban Perahu."

Naskah Drama Broken Home 8 Orang, Hilangnya Mimpi

Contoh naskah drama broken home 8 orang pemain berikut ini adalah sebuah drama terbaru yang ada dalam situs ini. Drama ini berjudul “hilangnya mimpi”, menceritakan bagaimana perjalanan seorang anak korban keluarga yang berantakan karena perceraian. Ceritanya bagus, menegangkan dan cukup menarik untuk diperankan.


Tema yang diangkat dalam karya ini adalah tema kehidupan keluarga. Jadi kejadian-kejadian yang digambarkan begitu mendekati seperti yang mungkin terjadi di kehidupan sehari-hari. 

Karya ini bisa menjadi contoh untuk rekan semua yang sedang membuat sebuah naskah untuk dipentaskan sebagai teater atau pun seni drama.

Tidak seperti karya lainnya, drama berikut menggunakan bahasa yang sedikit baku. Dengan begitu kesan yang didapatkan adalah suasana serius yang menegangkan. 

Meski begitu, bagi yang membutuhkan tentu bisa saja menggunakan naskah ini. Jika diperlukan tinggal disesuaikan saja dengan yang dibutuhkan.

Memang, akan lebih baik jika dimainkan tetap menggunakan bahasa baku. Menggunakan bahasa baku juga bisa dipoles kok. 

Misalnya dengan menggunakan logat atau gaya pengucapan yang sesuai bahasa daerah, kan bisa lebih menarik, dan lebih lengkap naskah drama tentang korban broken home.

Ya pokoknya bisa untuk tambahan referensi sih. Nanti kalau kurang begitu bagus ya bisa dirubah. Kalau ingin cerita lainnya juga sudah disediakan dibagian bawah. Sekarang lebih baik kita pelajari dulu bagaimana naskahnya.

Hilangnya Mimpi
Naskah Drama untuk 8 Orang Pemain

Tokoh dan Penokohan
1) Pak Somat (Kasar, pemarah, kurang perduli terhadap keluarga)
2) Bu Inem (Cerewet, tidak bersyukur, pemboros)
3) Aryani (Manja, pandai)
4) Rangga (Perhatian, suka menolong)
5) Cinta (Cerewet, baik hati)
6) Ahmad (Religius, sabar)
7) Mustofa (Kyai, bijaksana, suka menolong, perhatian)
8) Fara: (Anggun, lemah lembut)

Di sebuah pinggiran kota, hiduplah satu keluarga hampir sempurna, cukup harta dan kebahagiaan. Namun, semenjak kepergian putra kedua mereka keluarga itu menjadi kehilangan jiwa.

Kebahagiaan berubah seketika, keluarga kini menjadi tempat yang seperti neraka, penuh teriakan, cacian dan makian, bahkan saat dimeja makan sekalipun. Suatu sore sang ayah pulang dengan wajah kusut dan tubuh yang berantakan….

Pak Somat: (membuka pintu dengan kasar dan melemparkan sepatu) Nem….. Inem…..!!! (memanggil istrinya sambil berteriak)
Bu Inem: Eh, ayah sudah pulang ya… sini tas-nya Yah… (sambil mengambil tas yang dipegang suaminya)
Pak Somat: Iya, sudah tahu tanya! Makan mana makan, aku lapar!
Bu Inem: Iya ayah, kok bicaranya kasar seperti itu, sudah ibu siapkan di meja… (ucap Inem berusaha menahan emosi)

Pak Somat: Makanan apa ini!! Apa kamu enggak bisa masak yang lain! (dengan nada kesal)
Bu Inem: Ayah ini kenapa sih, dari kemarin ibu salah terus. Ibu salah apa yah, dari kemarin dibentak-bentak terus (sambil muka cembetut)

Pak Somat: Kamu ini jadi istri enggak becus! (pergi meninggalkan meja makan)
Aryani: Ada apa sih bu, berisik benar! (berteriak dari ruang tengah)
Bu Inem: Ayah kamu itu sudah keterlaluan. Sudah, kamu buang saja makanan di meja itu! (sambil menangis dan menuju ke kamar)
Aryani: Ah, aku kan lagi belajar bu…. Ibu saja!

Susana rumah semakin tak nyaman terutama untuk Aryani. Ia pusing mendengarkan orang tua yang selalu ribut. Aryani pun menjadi sering melamun dan menyendiri. Sampai beberapa hari kemudian…

Pak Somat: Yani… sini kamu, cari sepatu ayah, buruan! (membentak dan melotot)
Aryani: Lagi belajar yah….!
Pak Somat: Ambil sepatu ayah dulu, ayah sudah kesiangan. Kamu kan bisa belajar nanti lagi di sekolah, lagian perempuan bangun siang, mau jadi apa kamu!

Aryani: Iya… (dengan nada kesal, setelah itu ia kembali ke kamar untuk siap-siap sekolah)
Bu Inem: Yani….! Bantu ibu masak dulu….!
Aryani: Ah ibu, ini kan sudah siang, Yani mau berangkat sekolah….
Bu Inem: Kamu ini kalau disuruh orang tua bantah terus! Sudah sini….!
Aryani: Kenapa sih aku jadi seperti pembantu! (sambil pergi ke dapur)

Kini Aryani menjadi sasaran atas setiap kemarahan orang tuanya. Disuruh-suruh dan selalu salah, hingga akhirnya ia pun tak bisa menahan emosi dan ikut marah-marah. Suatu sore…

Bu Inem: Yah, uang belanja sudah habis, aku minta uang belanja…
Pak Somat: Apa…. Uang belanja lagi, kemarin kan kamu baru dikasih sekarang sudah habis. Kamu ini boros benar jadi orang! Jadi istri itu yang benar! (marah-marah kepada istrinya)
Bu Inem: Yang kemarin kan sudah buat belanja, kamu itu jadi suami pelit dan perhitungan! (berteriak dengan nada kesal)

Aryani: Berisik……! Bisa tidak sih ayah dan ibu enggak berantem terus! (berteriak dari dalam kamar)
Pak Somat: Enggak sopan kamu ya! Sama orang tua teriak-teriak. Kamu ngapa di dalam kamar terus, bukannya bersih-bersih rumah, rumah sudah seperti kandang ayam begini!
Bu Inem: Ayah kalau berbicara jangan sembarangan ya, aku sudah capek yah setiap hari kerja di rumah tidak dihargai.
Pak Somat: Kerja apa…! Sudahlah, pusing aku di rumah (pergi meninggalkan rumah)

Bukannya sadar, orang tua Aryani semakin menjadi, setiap hari bertengkar dihadapan anaknya. Kini mereka saling diam tak tegur sapa. Sampai akhirnya suatu malam terjadi pertengkaran hebat, orang tua Aryani bercerai.

Aryani semakin kalut, ia pun tak konsentrasi lagi dalam belajar di sekolah. Teman-temannya pun menyadari hal itu dan menanyakan ada masalah apa.

Cinta: Hei, kamu lagi sakit gigi ya Yan, dari kemarin diam aja! (dengan suara nyaring)
Rangga: Iya tuh, tumben, kenapa sih, ada masalah apa?
Rahmad: Iya Yan, kalau ada masalah cerita saja sama kita, mungkin kita bisa bantu.
Aryani: Enggak ada apa – apa kok….
Cinta: Eh, sini dulu kamu…. Kamu anggap kita ini apa, sini cerita dulu! (sambil menyeret lengan Aryani dan memaksanya duduk di bangku taman sekolah)

Rahmat: Yan, cerita saja, tidak baik memendam masalah sendiri. (dengan nada lembut)
Fara: Iya Yan… cerita saja sama kita, kita kan sahabat.
Cinta: Sudah, sudah, kalian diam dulu, kapan Yani mau cerita kalau kalian ribut terus.
Aryani: Iya nih… aku lagi ada masalah… (sambil menunduk)
Ahmad: Masalah apa, uang sekolah, atau pacar kamu ya?
Aryani: Bukan, masalah keluarga. Sekarang orang tuaku sudah bercerai. (sambil mengusap air mata)
Rangga, Cinta, Ahmad dan Mustofa: Apa…..!!! (mereka pun akhirnya terdiam sejenak)

Ahmad: Kami turut prihatin Yan atas kejadian itu…
Rangga: Iya Yan… sabar ya…
Cinta: Terus, orang tua kamu sekarang bagaimana?
Aryani: Ibu tetap di rumah dan ayah pergi entah kemana (sambil menahan isak tangis)
Fara: sabar ya Yan, masih ada kita, kamu jangan sedih terus, kita kan juga keluarga kamu…
Ahmad: Iya Yan, kami akan selalu ada buat kamu…
Rangga: Benar Yan…
Aryani: Terima kasih ya teman-teman….

Melihat sahabatnya yang tetap saja sedih, akhirnya satu bulan kemudian, teman-teman Aryani pun mengajak Aryani datang ke guru ngaji. Mereka ingin Aryani mendapatkan nasehat dan dukungan agar bisa tetap semangat hidup.

Fara: Yan, yuk ikut kita…
Aryani: Kemana, enggak lah…
Rangga: Udah, ikut saja… jalan-jalan kok tenang saja… dari pada di rumah.
Cinta: Iya yuk (sambil menggandeng tangan Aryani)

Sesampainya di tempat yang dituju…

Ahmad: Assalamu’alaikum….
Pak Mustofa: Waalaikum salam…. Oh, nak Ahmad, mari-mari silahkan…
Ahmad: Terima kasih pak, (sambil mengikuti pak Mustfa) kok ramai sekali pak
Pak Mustofa: Iya nih, anak-anak sedang latihan…

Ahmad: Oh iya pak, kenalkan ini teman-teman saya, Rani, Rangga dan Cinta…
Pak Mustofa: Oh iya, teman sekolah ya. Saya Mustofa, pengurus pondok ini…
Fara: Oh…..
Rangga: Eh… itu siapa pak, pandai benar menarinya?
Pak Mustofa: Iya Nak, itu murid baru disini. Meski dia tidak punya tangan tapi ia berbakat, semangatnya tinggi benar!

Ahmad: Bangga ya pak melihat anak-anak seperti itu..
Pak Mustofa: Iya benar, sebagai seorang penerus bangsa, anak-anak memang harus terus semangat dalam keadaan apapun. Tidak boleh kalah karena masalah, musibah, atau cobaan… orang-orang yang kurang beruntung seperti mereka saja bisa semangat, kenapa kita tidak…
Cinta: Iya, benar sekali pak…

Mereka pun duduk di serambi rumah sambil melihat anak-anak pondol latihan. Di sela-sela perbincangan itu, Ahmad pun menceritakan keadaan yang sedang dialami oleh temannya. Pak Mustofa pun memberikan nasehat berharga kepada mereka terutama Aryani.

Pak Mustofa: Hidup itu terlalu berharga untuk dibawa sedih nak. Sama dengan mereka, semua orang pasti memiliki kekurangan tetapi kita tidak boleh terpuruk dan hanya meratapi kekurangan kita. Apalagi kalau kita sedang ada cobaan atau masalah, itu tandanya Alloh sedang meningkatkan kemampuan kita…

Cinta: Tapi kan kami belum mampu seperti bapak… kami kan masih anak sekolah pak…
Pak Mustofa: Maka dari itu, fokus saja pada cita-cita, belajar yang rajin, ibadah jangan ditinggalkan. Insyaalloh, Alloh akan senantiasa menjaga dan membimbing kita.

Aryani: Saya harus bagaimana pak… orang tua saya sudah bercerai dan sekarang saya tidak tahu ayah saya dimana… (sambil menangis)
Pak Mustofa: Sabar nak Yani… berdoa agar ayah dan ibu tetap diberi kesehatan dan diberi petunjuk. Mereka adalah orang tua kamu, jangan benci mereka tapi doakan mereka.

Setelah lama berbincang-bincang akhirnya mereka pulang karena waktu sudah sore. Meski sudah mendapat nasehat, Aryani tak bisa bertahan dari kesedihan, ia tidak masuk sekolah beberapa hari. Ia hanya mengurung diri di kamar dan mulai keluar dengan anak jalanan. Sampai suatu hari sahabatnya datang dan memarahi dia.

Cinta: Yan, kamu tidak sekolah kok disini! Dasar kamu ya…
Aryani: Sudahlah, kalian tidak perlu perdulikan aku!
Fara: Yan, kamu tidak boleh begitu…. Ingat Yan, kamu harus tetap sekolah
Aryani: Mau sekolah pakai apa, uang saja tidak ada!

Cinta: Heh…. Kamu jadi orang jangan pesimis ya! Kalau kamu seperti itu kamu tidak akan lebih baik dari orang tua kamu, kamu sadar enggak sih!
Ahmad: Ingat Yan, masa depan kita masih panjang…
Aryani: Tapi kalian tidak akan bisa bantu aku! (Sambil menangis terisak-isak)
Cinta: Sudah, tidak usah banyak bicara kamu! Aku tidak mau tahu, besok kamu harus sekolah, yang lain biar kami yang urus.

Ahmad: Iya Yan, hargai kami sebagai sahabat kamu!
Rangga: Benar Yan, kami sayang sama kamu, jangan biarkan kami kehilangan sahabat terbaik kami. Kami janji tidak akan tinggal diam dengan masalah yang kamu hadapi..

Akhirnya, Aryani sadar hidupnya harus dilanjutkan meski orang tuanya bercerai. Kini Aryani memutuskan untuk tidak perduli dengan keluarganya dan lebih fokus dengan belajar. Teman Aryani pun mendukung dengan mencarikan dia pekerjaan untuk membayar uang sekolah agar tidak bergantung pada ibunya.

Aryani: Baiklah… aku bersedia menerima tawaran kalian, tapi bantu aku ya
Rangga: Ya Alloh Yan, sudah tenang saja, kita akan atasi ini semua bersama-sama. Syaratnya kamu harus yakin dan semangat, tidak usah lagi berpikir masalah lain.
Cinta: Iya Yan, nanti aku akan bilang sama ibu kamu agar mengizinkan kamu membantu aku…
Fara: Benar, biar Cinta yang mengatur masalah ibu, sekarang kamu fokus masalah belajar, dan yang terpenting jangan boros sama air mata.
Rangga: Iya ya…. Nanti banjir
Aryani: Ih…. Awas ya kamu menggoda aku lagi….

Akhirnya, Aryani pun selamat dari pengaruh buruk kelakuan orang tuanya yang tidak bisa di contoh. Ini Aryani semakin semangat belajar dan giat bekerja.

--- oOo ---

Dari cerita di atas ada pesan moral yang bisa diambil, naskah drama broken home 8 pemain hilangnya mimpi. Pesan moralnya adalah jangan menjadikan cobaan dan ujian sebagai penghalang untuk menggapai hidup yang lebih baik. 

Tetap semangat dan raih masa depanmu agar kelak bisa menjadi lebih baik dari orang tuamu. Eh, tunggu dulu, selain naskah di atas masih ada beberapa naskah lain kok. 

Coba lihat dibagian bawah, sudah disiapkan beberapa judul drama menarik dengan tema seputar keluarga. Silahkan dipelajari juga ya, sayang kalau hanya melihat satu judul saja, benar bukan?

Contoh Naskah Drama 11 Orang tentang Iri Dengki

Contoh Naskah Drama 11 Orang tentang Iri Dengki – dengan tambahan beberapa contoh naskah yang bisa dipelajari maka kita akan semakin mudah menemukan berbagai tema cerita drama yang paling cocok dan sesuai dengan yang dibutuhkan. 

Contoh Naskah Drama 11 Orang tentang Iri Dengki

Tentu, semakin banyak maka akan semakin sesuai jika dipilih dengan benar. Itulah sebabnya kita perlu melihat dan mempelajari naskah drama tentang iri dengki lebih dulu.

Kumpulan Drama yang Berjudul Korban Broken Home

Naskah Drama yang Berjudul "Korban Broken Home". Sudah lama sekali sepertinya tidak berbicara mengenai drama. Ya, beberapa minggu ini memang kita sedang fokus pada kisah dalam bentuk yang lain dan sekarang akan kita sempatkan menambah satu koleksi baru lagi. Koleksi ini juga rintisan sehingga tidak mungkin langsung lengkap.

Drama yang Berjudul Korban Broken Home

Sengaja dibuat dulu kumpulan ini agar drama keluarga singkat yang sudah ada bisa menjadi perhatian khusus untuk segera dilengkapi. Kalau tidak begini maka untuk karya-karya naskah seperti ini sering kali terabaikan dan dilupakan. 

Buktinya saja, beberapa hari lalu tiba-tiba ada rekan pembaca yang mengirim pesan dan menanyakan naskah-naskah terbaru untuk drama.

Katanya ia mencari drama keluarga 6 orang dan tidak menemukannya di situs ini. Padahal ia sangat berharap bisa mendapatkan naskah yang ceritanya bagus, menarik tetapi sederhana. maka dari itulah kali ini kita buatkan lagi beberapa karya untuk melengkapi contoh-contoh yang sudah ada.

Paling tidak, bagi yang membutuhkan sudah disiapkan lima buah contoh sekaligus yang bisa dipilih. Contoh tersebut bervariasi, ada yang pendek dan juga ada yang panjang. 

Ada juga yang berupa drama dengan 4 orang pemain, lima orang dan lain sebagainya. Agar lebih jelas langsung kita bahas saja satu persatu.

1) Hilangnya Sebuah Mimpi

Yang pertama kita mulai dengan karya yang paling panjang, yaitu drama yang pemainnya terdiri dari 8 orang pemain. Pasti panjang dong karena pemainnya banyak, bahkan meski satu pemain hanya memainkan satu adegan saja. Jadi, naskah yang satu ini cocok untuk anda yang sedang mencari naskah dengan jumlah pemain yang sudah pasti.

Kalau untuk temanya sama saja, membahas seputar permasalahan keluarga yang tidak karuan. Ceritanya sendiri tidak terlalu mengada-ada jadi terlihat alami seperti dikejadian nyata. Untuk rekan remaja sekolah, menurut kami ceritanya juga cukup menarik, dan yang pasti mudah juga untuk diperankan.

Percakapan yang digunakan pun pada umumnya pendek, mungkin yang panjang-panjang hanya ilustrasi dari narator saja. Dari pada hanya penasaran dan tidak melihat seperti apa naskah tersebut lebih baik dibaca saja dulu drama broken home 8 orang pemain.

2) Mencoba Tetap Bertahan

Masih dengan tema yang sama, naskah kedua lebih pendek dari naskah yang pertama di atas. Beda jumlah pemain tetapi tema atau masalah yang diangkat menjadi cerita drama ini tidak jauh berbeda. Tapi tentu ceritanya beda karena mengambil sudut pandang yang lain.

Sederhana dan mungkin tidak terlalu bagus, tetapi cukup lumayan untuk dijadikan contoh bagi anda yang ingin membuat naskah drama. Paling tidak anda bisa menggunakannya untuk contoh kemudian dirubah atau disesuaikan lagi dengan kebutuhan dan keinginan.

Pokoknya tinggal disesuaikan saja, apalagi mengenai bahasa yang digunakan. Naskah ini juga menggunakan bahasa baku bahasa Indonesia, karena itu jika ingin dipentaskan atau digunakan untuk rekan sekolah mungkin bisa disesuaikan lagi dialog yang akan digunakan.

Tapi sebenarnya tidak usah merubah naskah juga tidak apa-apa, tinggal disesuaikan saja pengucapannya dengan karakter tokoh yang ingin diperankan. 

Misalnya, yang lebai bisa mengucapkan kata-kata tertentu dengan gaya, intonasi dan pengucapan yang disesuaikan. Ya sudah, silahkan baca dulu drama broken home 6 orang mencoba bertahan.

3) Anak yang Salah Jalan

Khusus bagi rekan semua yang membutuhkan naskah drama yang lebih pendek juga sudah disiapkan satu buah contoh. Yang berikut merupakan drama yang pemainnya 5 orang, cukup singkat dan mudah dihafal. Untuk diperankan menjadi teater juga cukup bagus, tinggal disesuaikan lagi.

Tapi ingat ya, yang ada disini hanya sebagai contoh, maka akan lebih jika rekan semua bisa membuat sendiri naskah drama yang dibutuhkan. 

Kalau langsung menggunakan naskah yang ada di sini mungkin akan kesulitan menyesuaikan watak dan perwatakannya, jadi lebih baik disesuaikan dengan versi yang lain.

Tidak sulit kok untuk membuat drama yang akan digunakan. Tinggal ambil saja ide ceritanya, kemudian kembangkan dialog dengan gaya bahasa yang sesuai. 

Namanya juga belajar jadi tidak perlu takut, baik buruk hasilnya biarkan saja nanti ada yang menilai sendiri. Yang penting kita belajar dengan baik, benar tidak? Ya sudah, sekarang silahkan baca Anak yang Salah Jalan, Drama tentang Keluarga 5 Orang.

4) Kurang Kasih Sayang

Tema ceritanya masih sama tetapi ini memiliki kisah yang berbeda, bisa dijadikan tambahan untuk dipilih mana yang paling bagus dan cocok. Naskah yang satu ini disiapkan khusus sebagai cadangan untuk yang tidak bisa mendapatkan naskah yang sesuai keinginan. 

Bisa dikatakan baik susunan maupun cerita dari karya yang ini cukup netral dan lebih mudah disesuaikan.

Dari jumlah pemain, naskah yang ini juga akan lebih mudah dirubah atau disesuaikan dengan jumlah orang yang ada. Hal ini karena masing-masing karakter dalam drama ini tidak diberikan terlalu banyak peran sentral. Hanya satu dua tokoh saja yang memiliki peran penting dalam cerita, yang lain hanya tambahan.

Lalu bagaimana caranya jika ingin menyesuaikan jumlah pemain drama yang akan ditampilkan? Gampang, tinggal dibuang saja satu atau dua karakter, caranya dengan memasukkan dialog yang ada untuk tokoh lain yang berdekatan langsung dengan urutan percakapan pada naskah.

Setelah itu tinggal melihat ulang apakah ada yang kurang cocok atau tidak. Sulit kalau hanya teori, makanya silahkan baca saja Kurang Kasih Sayang, Naskah Drama Keluarga Berantakan.

5) Naskah Drama Keluarga Broken Home

Siapa tahu ada yang ingin mencari atau membutuhkan naskah drama keluarga lucu, berikut ini bisa dijadikan bahan rujukan tambahan. 

Drama ini mungkin bukan drama yang khusus tema lucu tetapi percakapan atau dialog yang digunakan mudah sekali untuk dirubah, yaitu menggunakan dialog khas yang sesuai dengan ciri karakter yang ingin di perankan.

Artinya, sebagai contoh ada pemain yang latar belakang dari orang jawa tulen, anda bisa merubah salah satu pemain menggunakan logat jawa yang kental. Begitu juga dengan pemain atau tokoh lainnya, dengan merubah logat percakapannya saja sudah bisa memberikan kesan lucu yang kental.

Kalau dari segi ceritanya memang serius dan merupakan kisah yang menegangkan. Tapi tentu saja tetap bisa diselipkan adegan-adegan lucu yang menghibur dan menarik. 

Semua tergantung pada anda yang membutuhkan, tinggal disesuaikan saja dengan kebutuhan yang ada. Lebih jelasnya silahkan pelajari Orang Tuaku Bercerai, Naskah Drama Keluarga Broken Home.

Ya sudah, sekarang silahkan pilih saja naskah mana yang akan dipelajari lebih jauh. Mudah-mudahan dari beberapa contoh yang sudah disiapkan di atas ada yang berkenan dan sesuai dengan kebutuhan rekan semua. Itu saja, selamat berlatih drama.

Contoh Naskah Drama 9 Orang Pemain, Belah Ketupat

Berikut adalah contoh untuk teks naskah drama 9 orang yang berjudul "Belah Ketupat". Belah ketupat - berandal sekolah kembali bertobat - adalah sebuah naskah drama 9 orang singkat yang mengisahkan tentang persahabatan remaja dan juga pelajar. 



Seperti pada judul, teks drama 9 orang pemain tersebut tentu berlatar belakang kehidupan siswa di sekolah. Cocok untuk rekan pelajar semua.

Teks drama singkat ini tentu saja bagus untuk kita jadikan contohcerita.com dan referensi berbagai naskah drama yang kita butuhkan. Tapi sebelum itu, silahkan lihat juga beberapa naskah lain di bawah ini!
Meski dikatakan sebagai naskah drama singkat namun drama yang dimainkan oleh sembilan orang pemain ini tentu jika dilihat dari teks terlihat panjang.

Meski begitu jika dilihat dari bagian peran dari masing-masing pemain maka naskah ini masih cukup singkat untuk kita pelajari. 

Kalau tidak, naskah ini juga bisa dijadikan contoh bagi anda yang ingin membuat teks yang lebih sesuai dengan kebutuhan.

Semoga teks drama 9 pemain berjudul ini bisa menjadi bahan belajar bagi kita semua. Dari pada lama-lama sekarang mari kita lihat langsung naskah tersebut selengkapnya di bawah ini.

Drama 9 Orang, Belah Ketupat
(Berandal Sekolah Kembali Bertaubat)

Para Pemain Belah Ketupat
Pita (sombong)
Aisyah (lemah lembut)
Ibu syarofil "syarofah yang suka ngufil" (centil)
Ibu bela (penyabar)
Sri (polos)
Kelat "Tokek Latah" (preman latah)
Jenita (sombong)
Bela "Berandal Lola" (preman)
Maemunah (cerewet)

Suatu pagi dua permen eh, preman sekolah sudah muncul di depan pintu kelas XI Alpa 3. Mereka adalah Kelat dan Bela.

Hampir semua guru dan siswa takut pada kedua berandal itu. Karena, mereka sering sekali membuat onar di sekolah, terutama meminta uang pada siswa-siswi kaya.

Setiap siswa yang ke kelas mesti dan wajib bayar upeti pada Bela dan Kelat. Jika mereka tidak menuruti kemauan GENG BELAH, yaitu panggilan keren geng mereka, maka se-gelinding bom atom akan melayang ke pipi mereka.

(adegan)...

Kelat :”bro.. pagi-pagi begini kita sudah dapat lumayan ini. padahal kita belum dapat upeti dari si kaya itu, geng SANDAL JEPIT lho bro…”.

Bela :”(tepuk pundak kelat)”.
Kelat :”(eh bencong elo bencong elo ) aduh cyin…”.
Bela :”eh kumat kamu ini latah melulu.”

Kelat :”sorry bro, kalau masalah ini sudah bawaan orok kali hehhe..”
Bela : “eh by the way on the way busway, tadi elo bilang sandal jepit? Oh my god mana bisa SANDAL JEPIT elo minta bro? (berfikir keras).”

Kelat : “aduh cyin…bodoh enggak luntur-lunturya? Maksud gua tadi geng sandal jepit..yang anaknya orang kaya itu loh.”

Bela : “eh bro..kan mereka tajir? kenapa enggak kita minta uang saja ?”
Kelat : “(diam dan kesal).” (ekspresi marah)

Lalu dari kejauhan datanglah 2 orang anak pejabat tinggi sedang berjalan menuju kelas. Mereka adalah Jenita dan Pita. Mereka adalah salah satu sasaran empuk GENG BELAH setiap harinya.

Bela : “widdih cewe tajir mau lewat ya?”
Jenita : “ya iya dongse..gua itu orang tajir nomor dua di smansasere yang kekayaan nya enggak bakalan habis sampai tujuh keturunan.”

Kelat : “katanya lo tajir..sopasti lo banyak duit dong? Mana setoran lo buat gua?.”
Pita :” eh enak aja! Gua sebagai teman dari jenita yang tajirnya enggak ketulungan yang cantiknya sebelas dua belas sama Christina teri, yang bohainya kayak Julia teres .. enggak rela! Alias o to the gah bagi duit ke orang low to the gank, gem to the mbel,model kalian itu.”

Bela : “oh iya lat,kan kita anak sekolah? Kok malak segala? Kan itu enggak baik lat?”

Kelat : “heh bela! Lo itu bagaimana sih? Kita kan geng belah..yang artinya BERANDAL SEKOLAH masa kita mau berlaku kayak ustadz memet? Kagak mungkin banget..”

Bel masuk sekolahpun berbunyi semua murid memasuki kelas XI Alpa 3. Tetapi tidak untuk GENG BELAH. Setelah aksi tersebut berlangsung, GENK BELAH pun tidak masuk kelas, mereka malah bolos sekolah bahasa gaulnya “bosek”.

Mereka pergi ke base camp kegemaran mereka yaitu warung belakang sekolah menggunakan uang hasil jarahan tadi untuk membeli cemilan kesukaan mereka yaitu es krim pete dan getuk dari buah sukun buatan ibu Sikun.

Bu Syarofil: “selamat pagi anak-anak..”
Murid : “pagi juga ibu upil..”
Bu Syarofil: “hei! Nama saya Bu Syarofil bukan UPIL !”
Murid : “ahiihihhihi … maksud nya itu bu..”
Bu Syarofil: “siapa yang tidak hadir hari ini?”

Mae : “biasa lah bu…pasti genk abal-abal yang sok kece itu,si Bela sama si Kelat..mereka itu selalu bolos sekolah bu.”
Bu Syarofil: “ya ampun.. green tea swir, hello swir, jengkol, pete, jolang-jaling swir…”
Aisyah :” ma’af bu Upil, eh! Bu Syarofil…mungkin mereka sedang ada urusan,jadi tidak bias berangkat sekolah.”
Bu Syarofil: “oh ya sudah…mari kita lanjutkan materi kita.”

Saat jam pulang sekolah Bela dan Kelat pun belum juga pulang, mereka masih betah nongkrong di base camp mereka dan menikmati hasil jarahan mereka di hari ini.

Setelah mereka puas menikmati cemilan kesukaan mereka pun pulang ke rumah masing –masing dengan keadaan sempoyongan seperti habis menenggak minuman terlarang. Hahahaha… tapi bedanya ini es krim alami.

Bela tidak langsung pulang, dia justru bermain dan ikut dangdutan di kampung sebelah. Setelah larut malam Bela baru pulang ke rumah.

Sesampainya di rumah, ia langsung masuk ke kamar ibunya dan menyulap kamar ibunya bak kapal titanic. Eeh, kapal pecah maksudnya. Dan dia pun menemukan cin to the cin di laci kamar ibunya.

Bela : “bu dimana kau menyimpan uang? Berikan semua padaku..”
Ibu :” untuk apa nak? Ibu sudah tak punya uang… semuanya sudah terkuras habis untuk biaya pengobatan ibu,dan untuk biaya sekolah mu..”

Bela : “aku enggak mau tau ! semua itu enggak penting buat aku!! Aku hanya butuh uang untuk bersenang –senang dengan temanku.”
Ibu : “nak…saat ini, kita harus hidup hemat.. ayahmu sekarang sudah tiada, sedangkan kita tak punya apa-apa.”

Bela: “aku enggak perduli! Intinya aku cuma butuh uang! (sambil mengacak-acak isi laci kamar ibunya).
Haaaaa… ini apa bu! Dasar wanita tukang bohong ! ini ada cincin emas, tapi kau bilang tak punya apa-apa…”
Ibu : “nak… jangan, itu peninggalan terakhir dari ayahmu nak.”

Bela tak mempedulikan seruan ibunya. Dia langsung keluar dari kamar sang ibu dan membanting pintu kamar, padahal ibunya sedang terkapar sakit. Ia malah menjual cincin tersebut ke Toko Emas. Lalu menelpon kelat.

(adegan menelpon)

Bela : lat, ke tempat biasa yuk.. gua lagi banyak duit nih.
Kelat : benar? Tapi lo yang terakhir yaa.. eeh bel, tapi masa iya kita cuma berdua, enggak asik banget kan? Bagaimana kalau kita mengajak GENK SENDAL JEPIT?
Bela : oke lat,, see you at Pita’s home..
Kelat : see you.

Sesampainya dirumah Pita GENK BELAH langsung berteriak memanggil pita dari halaman rumah pita. 

Bela : woy!! Pita !! keluar woy! (sambil menggedor pintu rumah pita)
Pita :woy! Siapa sih! Gua kan lagi pedycure, menycure, berendam di air mancur,
Bela :pita!! Jangan banyak omong lo deh, cepet keluar !

Karena tidak sabar Bela dan Kelat langsung menyeret Pita tanpa pikir panjang. Kebetulan di rumah Pita ada Jenita. Lalu berdua di seret langsung menuju tempat nongkong. Keesokan hari di sekolah tepatnya di kelas XI Alpa 3.

Aisyah : “teman-teman katanya hari ini ada murid baru loh..”
Mae :” what?? Oh my god, oh my no, oh my wow! Semoga cowok ya.. biar bisa langsung aku jadikan pacar..hahha.”

Aisyah : “astaghfirullah Mae, menyebut Mae.. itu tidak boleh.. kita ini masih jadi pelajar dan sebagai umat islam harus sesuai dengan apa yang di ajarkan agama.”
Mae :”oh ya syah, maaf mulut saya suka kepedesan, eh........... keceplosan maksudnya.”

Jenita :”heh mae! Enggak usah sok kecakepan deh!! Muka 11 12 sama omesh aja bangga....”
Pita :”ya ampun girls,, cantik juga gua.... pasti siswa baru itu lebih tertarik sama gua. Muka gua kan 11 12 sama annisa cebirrel....”

Bela :”cherrybelle kelllezzz! Pinky swear, kity swear, banana cherry strowberry swear..”
Jenita :”tumben langsung connect! Biasanya sampai nunggu lebaran monyet juga enggak nyambung-nyambung.”
Aisyah :”ya sudahlah.... kita tunggu aja.”

Bel berbunyi.............
Pak tokek :”selamat pagi anak-anak...”
Murid :”malam pak!!!”
Pak tokek :”dasar kalian ini, koplak semua! pagi dibilang malam.”

Aisyah :”maaf pak...teman-teman cuma bercanda aja.”
Pak tokek :”sudah sudah! bapak mau memperkenalkan murid baru pindahan dari SMA N 1 SUBARAYA.”
Pita :”SURABAYA kelezzz pak.......”
Murid :”hu....”

Pak tokek :”sudah sudah.itu maksud saya anak- anak. Masuk nak (menghadap ke pintu)”
Sri :’hallo teman teman assalamualaikumm...”

(Suasana kelas menjadi hening.)

Jenita :”heh akamso’! elo bicara apa barusan, ass apa kayak gua pernah dengar?”
Aisyah :”assalamualaikum jenita.”
Pak tokek :”ayo kemari perkenalkan diri mu nak.”

Sri :”nama saya Fransriska Cantika Dewi Saraswati Indah sekali menari – nari di bumi pertiwi, kalian semua bisa memanggil saya SRI.”
Murid :”hahaha katro’ bingitz!!”

Mae :”i to the you banget sih...... katanya murid barunya cowok,ko ini malah cewek aneh yang asalnya dari planet pluto yang wujudnya kayak buto ijo dan tampilannya mirip akamso’...”
Sri :”Ha ha, keren ya teman-teman ku.ada pertanyaan lagi tidak?”

Jenita :”kamu orang kaya ke berapa di SUBARAYA????? Eeh SURABAYA maksud gua..”
Sri :”orang tua ku enggak kaya.mereka Cuma punya bisnis kecil-kecilan contohnya punya perusahaan basreng dari daging toke’,rumah makan yang menu utamanya daging kadal+sambel pete, dan punya cafe yang minumannya teh cere’+pelayannya yang pende’-pende’”

Murid :”(melongo) i to the yuhhhhhhh.........................”
Pak tokek :”cukup anak-anak.sri silahkan duduk dibelakang.”

Akhirnya jam pulang sekolah tiba,tidak seperti biasanya, Bella pulang lebih awal dan mengabaikan ajakan si kelat untuk nongkrong di basecamp. (setibanya di rumah),bela jadi bingung karena banyak orang di rumahnya.

Bela :”ada apaan seh bu’ kok pada ramai-ramai begini ?”
Ibu 1 :”sabar ya nak.....”
Bela :”sabar apa sih jangan bikin orang ingin tahu saja dehhhh...”

Ibu 1 dan 2 :”ibumu..................men mennnnnn....”
Bela :”ibu dapet apa??? kupon hadiah, emas, rumah, jalan-jalan ke luar negeri, apa dapet apa bu?”
Ibu 2 :”astagfirullah nak... bukan itu, tapi meninggal dunia...”

Bela :”enggak mungkin,jangan bercanda ah......., enggak lucu tau!!!!!!!! (lari sambil menangis)”
Bela :”(memeluk ibunya dan meminta maaf di depan jasad ibunya) ibu................jangan pergi ....... kalau ibu pergi aku sama siapa.....”

Sejak saat itu Bella berubah "to to the tall". Ia tak pernah lagi berbuat onar di sekolah.ia jadi anak yang sangat pendiam dan berubah jadi rajin belajar.seluruh teman-temannya begitu kaget.tak terkecuali kelat.

Bela :”(baca buku)”
Kelat :”bro,,,,kenapa se elo jadi kayak begini, jadi enggak asik!!”

Bela :”lat, gua dah sadar semenjak ibu gua meninggal. gua merasa hidup gua penuh dengan kesendirian, gua ingin punya banyak teman enggak cuma berteman sama elu. gua sadar selama ini banyak melakukan dosa. dan gara-gara gua ibu gua menderita dan meninggal.”

Tapi ternyata banyak dari teman-teman bela yang memanfaatkan perubahan sikapnya untuk membalas dendam,terutama geng sendal jepit.

Pita :”cuihhhhhh........,preman sekolah ternyata bisa tobat juga ya........... apalagi preman model kaya elu!”
Kelat :”apaan elu bentak-bentak sohib gua. Emang salah kalau kita berdua tobat??”

Jenita : “paling-paling juga besok sudah jadi preman lagi yang paling ganas membahana badai halilintar menggelegar menggetarkan dunia akhirat..!! tapi yakin gua enggak akan takut lagi ama lu berdua.”

Pita : “shit! Elo berdua mau berubah? Jangan bermimpi DONG. Gua enggak akan percaya selamanya sama elo.”

Di tengah perdebatan itu datanglah sesosok bidadari yang masuk kedalam panci, yang enggak sengaja kecuci dan terbakar diatas api.

Aisyah :” kalian ini bagaimana si, mereka berubah malah diperlakukan seperti ini, seharusnya kita bersyukur mereka mau berubah.”
Jenita :” (mendorong pundak aisyah) eehh elo... jadi cewek enggak usah munafik deh. Elo juga punya dendam kan sama mereka berdua. Munafik lo!”

Bela : “sudahlah Syah, enggak usah membela gua. Gua pantas diperlakukan seperti ini, gua emang salah dan gua ingin minta maaf sama mereka, tapi terserah mereka mau maafkan atau enggak.”

Jenita : “maafkan lo?? Jangan ngarep! Secuil maaf pun enggak akan gua kasih buat elo!”
Pita :”benar tuh, gua juga enggak akan maafkan elo! Dosa elo tuh dah kayak gunung kelud yang meletus karena kebelet kentut akibat dosa elo yang bertumpuk-tumpuk.”

Suatu ketika, Bela dan Kelat bertekat menjadi siswa terbaik di kabupaten... dan ketika genk sendal jepit tau, mereka tertawa terbahak-bahak.

Pita : “hahahaha.... lo berdua jadi siswa terbaik di kabupaten???????? I to the yuuuh.. enggak mung to the kin..”
Jenita : “gua anak paling pintar di sekolahan aja, enggak pernah mimpi kayak lo berdua. Karena itu enggak mungkin.”

Pita : “ditambah lagi gua yang belajar tiap hari dan les di beberapa LBB aja enggak yakin bisa masuk 5 besar se-kabupaten.”

Jenita : “kita kan anak pejabat paling kaya dan paling berpengaruh di Asia Pasifik sebelah laut Jawa itu aja enggak yakin jadi yang terbaik. Eeh, tapi emang kita yang terbaik. Ya enggak girls??”
Pita : “so pasti dong..”

Kelat : “kita itu emang orang miskin tapi kesempatan bisa datang ke siapa pun. Kita kan sama-sama makan nasi.”

Jenita :” oke.. Kita lihat aja nanti. Siapa yang menang? Elo atau gua!”
Bela : “oke kita liat aja nanti.”

Setelah mati-matian Bela dan Kelat mencari uang untuk membeli buku. Akhirnya kesampaian juga mereka belajar dengan tekun setiap hari dan pada akhirnya mereka menjadi siswa terbaaik se-kabupaten. Sedangkan Jenita dan Pita tidak lulus UN lantaran terlalu sibuk dengan make-upnya

Aisyah :”selamat ya Bel, selamat juga ya Kel, kalian telah terpilih jadi siswa terbaik kabupaten.”
Bela :”iya sama-sama ya Syah..”
Kelat : “iya syah. Kalau misalnya kita enggak punya teman kaya lo, mungkin kita enggak bisa kayak sekarang ini.”

Sri : “oh iya, selamat ya buat kalian berdua. BTW tau enggak? Di sekolah kita ada kabar duka.”
Kelat : “apa-an?? Ada yang meninggal???”

Sri : “bukan.. maksudnya genk sendal jepit enggak lulus.”
Bela :” syukurin!!!.. biar mereka tau rasa.”
Kelat : “Enggak boleh begitu juga Bel, mereka kan juga kawan kita.”
Aisyah : “Iya Bel benar tuh kata Kelat.”

Mereka pun menghampiri SENDAL JEPIT di kelas yang sedang berduka cita. Tiba-tiba perasaan benci Bela berubah menjadi simpati kepada mereka.

Bela :”Lat kasihan juga ya mereka, gua nyesel Lat.”
Kelat :”Iya Bel gua juga kasihan sama mereka.”
Pita : “untuk apa elo orang datang kesini! kalian senang kan! bahagia kan! puas kan! liat kita berdua enggak lulus dari sekolah ini.”

Kelat :” kita enggak punya maksud kayak begitu Jen. Kita mau menghibur kalian. Kita minta maaf kalau kita salah, kita selalu memaksa kalian buat mencontoh perbuatan buruk kita.”

Jenita :”kita sudah maafkan kalian kok, dari awal kita juga salah, selalu menunjukan kesombongan di depan kalian. itu mungkin balasan dari Tuhan. Ternyata semua manusia itu sama derajat nya di mata Tuhan.”
Bela :”iya Jen. Berarti sekarang “WE ARE FRIENDS FOREVER”.

Akhirnya mereka semua saling meminta maaf, dan tidak lagi bermusuhan. Semua manusia di mata Tuhan sama, jadi kita sebagai makhluk-Nya tidak boleh membeda-bedakan satu sama lain.

Kita juga tidak boleh membantah kepada orang tua dan harus menghargainya. Serta seburuk-buruknya manusia pasti bisa menjadi lebih baik lagi dan berhak atas kesempatan kedua.

----SELESAI---

Seandainya naskah ini tidak sesuai dengan apa yang sedang kita cari maka kita dapat melihat beberapa naskah lain.

Selain naskah drama 9 pemain di atas tentu masih ada banyak teks naskah lain yang bisa kita gunakan untuk belajar. Jangan lupa untuk mencatat alamat situs ini untuk mendapatkan berbagai contoh teks lain yang sering di butuhkan.
Back To Top